Laman

Minggu, 22 Oktober 2017

sebuah tulisan tentang jatuh cinta

jatuh itu biasa saja, katanya
apanya yang biasa saja?
mungkinkah baginya?

gelak tawanya yang masih melekat di ingatan
pertemuan tiba-tiba yang masih diam-diam dinantikan
hingga cara berbicaranya yang masih terekam jelas di telinga
apanya yang biasa saja?

susah payah tidak ku baca ulang percakapan singkat di layar genggam
hanya agar sendu ku tidak perlu hadir bersemayam
susah payah ku hiraukan beberapa jam perjumpaan singkat kita
hanya agar tidak terjebak dalam rasa yang dapat muncul semaunya

jatuh cinta itu biasa
terlalu biasa hingga tak bisa menggapainya